Prom Queen #8 #END

Jorge sengaja berdiri menunggu Julie di luar kelas. Begitu dilihatnya gadis berambut cokelat itu melangkah keluar, ia bergegas menghampirinya.

“Hey, Jul.”

Julie mendongak. Seraut muka Jorge dengan ekspresi bersalah menyapanya. Ia menghela napas, tahu kalau Jorge akan terus berusaha untuk minta maaf gara-gara ciuman di malam prom itu. Dan Jorge tidak akan berhenti sebelum mendapatkannya.

“Kau masih marah padaku gara-gara kemarin itu?” Tanya Jorge hati-hati. “Aku benar-benar minta maaf.”

Read More »

Prom Queen #7

Suzy sudah menyiapkan serentet kata-sarkas, pedas dan bahkan kalau perlu kata makian saat ia berhadapan dengan Marc nanti. Namun nyatanya begitu berdiri di depan Marc dan melihat pemuda itu memasang tampang memelas yang sangat imut, amarah Suzy luntur seketika.

Duh, kenapa dia tambah ganteng saat memelas gitu, sih??

“Aku benar-benar minta maaf untuk yang tadi itu, Suze,” ucap Marc, masih sambil memasang ekspresi muka bersalahnya. “Aku—aku tahu aku kebablasan. Aku benar-benar minta maaf.”

Read More »

Prom Queen #6

“Maaf.”

Julie bergegas melepaskan pelukannya di pinggang Jorge. Ia menatap langsung ke sepasang manik mata pemuda yang baru saja mencuri ciuman pertamanya itu. Ekspresinya tak terbaca.

Jorge berdiri canggung di hadapannya. “A—aku minta maaf, Jul. Tadi itu spontan.”

Julie tetap tidak bergerak. Ia seperti hendak mengatakan sesuatu namun mengurungkan niatnya, membuat Jorge makin salah tingkah.

Read More »

Prom Queen #5

Scott menghentikan langkah menuju Vios silvernya di lapangan parkir. Sesosok gadis berdiri di depan mobil yang terparkir tepat di sebelah kendaraannya sendiri. Senyum manis mengembang di bibirnya saat ia tahu gadis itu juga tengah menatap ke arahnya.

“Hei, Av,” sapa Scott begitu mereka hanya terpaut jarak dua langkah. “Menunggu Jorge?”

Aviva mengangguk pelan. Ia membetulkan letak tas selempang di bahunya dan bertanya pada Scott sesantai mungkin.

Read More »

Prom Queen #4

Keesokan harinya, Aviva bertemu dengan gadis yang kini dianggapnya sebagai saingan itu.

Ia duduk sendirian di kafetaria sambil menyendok pudding cokelat dalam kemasan cup. Jorge sedang bersama klub buku yang dia ikuti di sekolah, dan memang Aviva sendiri belum mau ngobrol banyak dengan Jorge sejak kemarin. Puddingnya baru termakan separuh saat seseorang duduk di sebelahnya.

“Maaf, kursi ini kosong, kan?”

Aviva menoleh, dan seketika punggungnya menegang.

Read More »

Prom Queen #3

“Calon ratu pesta,” ejek Dani sambil melemparkan handuknya ke arah Marc. Mereka tengah berada di ruang ganti selepas latihan basket sore itu.

Marc dengan sigap berkelit dari lemparan handuk Dani yang bau keringat. “Kalau cowok kan sebutannya raja, bukan ratu,” koreksinya.

“Sudah ajak si cewek Asia itu belum? Namanya Suzy.”

Alis Marc naik. “Kok kau tahu?”

“Dia kan salah satu kandidat Prom Queen,” jawab Dani cuek. “Siapa tahu kalian bakal jadi Prom King dan Queen. Habis itu cinlok. Habis itu pacaran beneran. Habis itu…”

Read More »

Prom Queen #2

Tiga minggu sebelum malam prom, kandidat untuk Prom King dan Prom Queen diumumkan. Pengumumannya ditempel di depan laboratorium dan segera saja tempat itu dipenuhi anak-anak yang penasaran siapa saja calon raja dan ratu di malam pesta perpisahan nanti.

Suzy menarik-narik tangan Julie menuju laboratorium. Ia berharap sekali namanya akan tercantum sebagai kandidat Prom Queen, walaupun ia yakin pemenangnya akan tetap Aviva.

“Jul, Jul…kau bisa mendesak ke depan, tidak?”

“Aduh…penuh sesak begini…”

Read More »

Prom Queen #1

Well, ini yang aku maksud sebagai FF Pelarian. Tadinya mau aku posting awal bulan depan, tapi sekarang aja deh, saking lagi nggak ada kerjaan di rumah wkwk. Happy reading!

 

 

***

Aviva baru saja menutup pintu lokernya saat ia menyadari ada orang yang berdiri di sampingnya. Ia terlonjak kaget, nyaris saja menjatuhkan tas selempang yang dipegangnya.

“Scott,” ujarnya lega sembari mengembuskan napas, “jantungku mau copot.”

“Maaf,” ujar cowok yang sekepala lebih tinggi dari Aviva itu. Ia tampak kasual dengan raglan warna hitam dan jeans gelap. Wajahnya menunduk menatap paras cantik Aviva sembari mengulas senyum. “Jadi, bagaimana jawabanmu?”

Read More »